Tag

Jakaarta, 28 Febuari 2015

Seperti berlomba gedung-gedung yang di bangun dari keserakahan itu
Mengusir riwayat-riwayat lama tentang entah yang sebelumnya disana
Mungkin pernah ada disana sebiji pohon atau seekor kancil dan petani tua
Mungkin juga ada tajug yang termenung menanti bernyawa selepas bedug

Kemana mereka pergi?
Mungkin ada yang mati disini untuk mempertahankan rumahnya
Mungkin ada juga yang berpindah ke bantaran sungai atau ke kota lain yang lebih ramah
Mungkin juga mereka menjadi domba berupah murah yang siap potong karena tak memiliki dokumen serupa ijazah

Lalu bagaimana pohon kecil dan kancil yang tadi?
Biasanya tiada yang peduli, pada prinsipnya pengusaha hanya berinvestasi
Menambah penghasilan untuk tujuh turunan
Tak peduli disana tempat mencari butir beras
Apalagi pohon-pohon, hewan-hewan, bangunan-bangunan, sejarah-sejarah, pemakaman, lahan bermain, tempat suci
Ah pengap hatiku menyelami bayang itu
Selanjutnya aku pura-pura acuh karena sungguh hanya menangis dan menulis yang aku bisa

01 Maret 2015